Home

Puisi

baak Gunadarma

Gunadarma

Studentsite

2/27/2010

Sedikit Mengenai Jaringan

Karena setiap hari saya berkutat dengan jaringan di Lab atau bahkan tanpa kita sadari kita juga selalu berhadapan dengan jaringan dalam kehidupan kita sehari-hari maka kali ini saya akan membahas sedikit mengenai jaringan.

jaringan akses

1. Teknologi Teleponi

a. Nama dan fungsi perangkat

teknologi_teleponi.png

* Sentral Telepon (switching unit) : adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan proses pembangunan hubungan antar pelanggan. Sentral telepon juga melakukan tugas pencatatan data billing pelanggan.
* MDF (Main Distribution Frame) : adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF ini akan di-cross coneect dengan 1000 pasang kable lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatand engansentral telepon).
* RK (Rumah Kabel) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect saluran pelanggan, hanya saja ukurannya lebih kecil. Jadi dari MDF, kable saluran pelanggan akan dibagi-bagi dalam kelompok yang lebih kecil dan masing-masing kelompok kabel akan didistrubikan ke beberapa RK. Dan dari RK, kable saluran pelanggan ini akan dibagi-bagi lagi ke dalam jumlah yang lebih kecil dan terhubung ke beberapa IDF. Bentuk phisik RK adalah sebuah kotak (biasanya berwarna putih) dan banyak kita temui dipinggir-pinggir jalan.
* IDF (Intermediate Distribution Frame) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect kabel saluran pelanggan, dengan ukuran yang lebih kecil dari MDF dan RK. Secara phisik, IDF berbentuk kotak-kotak (biasanya warna hitam) yang terpasang pada tiang-tiang telepon.
* TB (Terminal Box) : juga merupakan cross connect kabel saluran pelanggan yang menghubungkan antara kabel saluran pelanggan di dalam rumah dengan yang diluar rumah. Secara phisik, TB berbentuk kotak yang terpasang di rumah-rumah pelanggan.
* Pesawat telepon pelanggan : perangkat yang berfungsi sebagai transceiver (pengirim dan penerima) sinyal suara. Pesawat pelanggan juga dilengkapi dengan bell dan keypad DTMF yang berfungsi untuk mendial nomor pelanggan.

b. Metode Koneksi

Ø Call setup : proses yang diperlukan untuk membentuk sebuah panggilan jenis switched diantara beberapa perangkat DTE. Hal ini berkaitan dengan proses dial telepon hingga terjadi koneksi.

Ø Call establish : proses yang tejadi pada sistem panggilan telepon dimana merupakan proses tunggu panggilan telepon mendapat tanggapan (saat nada hubung)hingga proses pembicaraan.

Ø Call end : proses berakhirnya panggilan, koneksi telepon terputus.

Ø Call block : proses dimana panggilan ditolak, hal ini kemungkinan terjadi karena kerusakan jaringan ataupun panggilan yang dituju dalam keadaan sibuk.

c. Jenis Pensinyalan

ü Idle State

Ditandai dengan handset telepon dalam kondisi on-hook, sentral telepon sedang moitoring status saluran, sentral siap untuk mendeteksi suatu kondisi pemanggilan.

ü Call Request Signal

Ditandai dengan mengangkat handset telepon dan terdengar nada panggil.

ü Calling Line Identification

Sentral telepon mendeteksi kondisi panggilan dan mengidentifikasi nomor pelanggan yang nantinya sebagai pencatatan beban biaya telepon.

ü Determination of Originating Class of Service

Menentukan penyediaan layanan untuk pemanggil

ü Identification of Calling Party

Mengidentifikasi adanya layanan multi calling.

ü Connection to the Calling Line

Sentral melakukan sambungan ke saluran pemanggil.

ü Proceed to Send Signal

Sentral mengirimkan sinyal “dial tone” kepada pemanggil yang menandakan bahwa sentral telah siap untuk menerima nomor yang akan dipanggil

ü Address Signal

Pemanggil mengirimkan nomor telepon pelanggan yang akan dituju

ü Selection of Outgoing Line Termination

Sentral menentukan saluran keluar dari nomor yang telah diterima

ü Determination of Terminating Class of Service

Sentral menentukan cakupan layanan dari nomor pelanggan yang dituju pemanggil

ü Testing Called Line Termination

Sentral melakukan pengujian saluran yang dituju sebelum melakukan sambungan telepon

ü Status Signal

Sentral mengirimkan sinyal yang meninformasikan status dari nomor yang dituju

ü Connection to Called Line Termination

Setelah menemukan saluran nomor yang dituju dan status dari nomor tersebut free maka sentral melakukan sambungan

ü Alerting Called Customer

Sentral mengirimkan sinyal kepada pelangan yang dituju untuk menerima panggilan. Ini dilakukan sentral dengan mengirimkan ringing tone dan bersamaan dengan itu sentral juga mengirimkan ring back tone ke pemanggil.

ü Answer Signal

Jika pelanggan yang dituju menerima panggilan maka akan mengirimkan sinyal ke sentral, dan sentral memutuskan sinyal ring back tone dari saluran dan mengirimkan sinyal jawaban ke pemanggil

ü Complection of the Connection

Sentral melakukan sambungan panggilan antara pemanggil dan pelanggan yang dituju

ü Conversation State

Ini merupakan waktu percakapan antara calling and called customer, sentral mencatat sambungan dan berakhirnya sambungan yang nantinya digunakan dalam pencatatan tagihan telepon

ü Clear Signals

Jika masing-masing pelanggan menutup telepon maka arus dari sentral akan terputus dan hal ini sekaligus sebagai sinyal bagi sentral bahwa sambungan telah berakhir

ü Release of Connection

Sentral lalu menghapus sambungan antara calling and called customer, dan kembali ke posisi idle

sinyal_exchange.png

2. LAN

a. Bitrate

1) Jaringan kecepatan tinggi

Kapasitas transmisi data lebih dari 20 Mbps (Mega bits per second) yang biasanya diterapkan dalam LAN untuk komputer mainframe.

Contoh :

• Loosely Coupled Network (Control Data Corp.)

• Hyperchannel (Network System Corp.)

2) Jaringan kecepatan medium (sedang)

Kapasitas transmisi data sekitar 1 Mbps - 20 Mbps yang biasanya diterapkan untuk komputer mainframe yang kecil atau komputer mini.

Contoh :

• Ethernet (Xerox)

• ARCnet (Datapoint Corp.)

• Wangnet (Wang Laboratories)

• Local Net (Systex)

• Cable Net (Amdex)

3) Jaringan PC kecepatan rendah

Kapasitas transmisi data kurang dari 1 Mbps, biasanya diterapkan untuk komputer PC.

b. Jenis Kabel

Local Area Network menggunakan empat tipe kabel :

Coaxial

coaxial.png

Kabel coaxial terdiri dari :

a) sebuah konduktor tembaga

b) lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.

c) sebuah lapisan paling luar.

Penggunaan Kabel Coaxial

Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.

Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:

10Base5 / Kabel “Thicknet” :

1) adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.

2) merupakan kabel “original” Ethernet.

3) tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

10Base2 / Kabel “Thinnet”:

1) adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.

2) mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.

3) menggantikan “Thicknet”.

4) tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

Unshielded Twisted Pair (UTP)

utp.png

Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.

Kategori UTP

Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kategori Performansi (MHz) Penggunaan
Cat 1 1 Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2 4 4 MB Token Ring
Cat 3 10 10MB Ethernet
Cat 4 20 16 MB Token Ring
Cat 5 100 100 MB Ethernet

Shielded Twisted Pair (STP)

stp.png

“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

Kelemahan kabel STP

Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :

Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.

Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.

Harganya cukup mahal.

Fiber Optik

optik.png

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.

Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :

Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).

Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).

Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.

c. Perangkat dan fungsi

perangkat_dan_fungsi.png

Hub

• Hub atau repeater, merupakan perangkat yang menghubungkan sekumpulan user. Hub meneruskan semua paket data—termasuk e-mail, dokumen pengolah kata, spreadsheet, grafik, print request—yang mereka terima melalui satu port dari satu workstation ke semua port yang tersisa. Semua user terhubung ke satu hub atau tumpukan hub yang saling terhubung berada dalam satu “segmen”, berbagi bandwidth hub atau kapasitas pengantaran data. Dengan semakin banyak user yang ditambahkan ke dalam satu segmen, mereka akan bersaing untuk mendapatkan bagian dari jumlah bandwidth yang dialokasikan untuk segmen itu.

Switch

• Switch lebih pintar dibanding hub dan menawarkan dedicated bandwidth kepada user atau kelompok user. Switch meneruskan paket data hanya ke port penerima yang dituju, berdasarkan informasi dalam header paket. Untuk memisahkan transmisi dari port yang lain, switch membuat koneksi sementara antara sumber dan tujuan, kemudian memutuskan koneksi tersebut setelah komunikasi selesai.

Router

• Dibandingkan dengan hub dan switch, router masih lebih pintar. Router menggunakan “alamat” lengkap paket untuk menentukan router atau workstation mana yang menerima paket. Berdasarkan peta jaringan yang disebut “tabel routing”, router dapat memastikan bahwa paket berjalan melalui jalur yang paling efisien ke tujuan mereka. Jika link antara kedua router gagal, router pengirim dapat memilih rute alternatif supaya traffic tetap berjalan.

Router juga menyediakan link antarjaringan yang berbicara bahasa yang berbeda—atau dalam bahasa komputer, jaringan yang menggunakan “protokol” yang berbeda. Router tidak hanya menghubungkan jaringan pada satu lokasi atau satu gedung tetapi mereka menyediakan interface—atau “socket” —untuk terhubung ke wide area network (WAN).

3. WLAN/WiMAX

a. Bitrate

Untuk fixed WiMAX memiliki bitrate hingga 70 Mbps menggunakan frekuensi kanal 20 MHz

Untuk mobile WiMAX memiliki bitrate hingga 15 Mbps menggunakan frekuensi kanal 5 MHz

b. Perangkat dan fungsi

wlan.png

a. WiMAX Base Station

WiMAX base station terdiri dari elektronik indoor dan tower WiMAX. Umumnya satu base-station menjangkau 6 mile (secara teori dapat menjangkau hingga radius 50 km atau 30 mile, namun pada prakteknya baru terbatas sekitar 10 km atau 6 mile, dalam area layanan tersebut dimanapun dapat mengakses internet secara wireless. Base station WiMAX menggunakan MAC layer. Sebuah interface umum yang membuat jaringan interoperable dan dapat mengalokasikan bandwidth uplink dan downlink ke pelanggan berdasarkan kebutuhan pada satuan waktu tertentu. Setiap base station menjangkau daerah yang dinamakan cell. Maksimum radius dari cell secara teori adalah 50 km (tergantung band frekuensi yang dipilih), namun pengembangan yang umum adalah radius 3 samapai 10 km).

b. WiMAX Receiver/ subscriber station

WiMAX receiver dapat terdiri dari antena yang terpisah( bagian yang terpisah antara receiver electronics dan antena) atau dapat berupa box sendiri atau PCMCIA card dalam laptop. Akses ke base station WiMAX hampir sama dengan mengakses access point dalam jaringan WiFi.

c. Jangkauan (Radius per cell)

Untuk fixed WiMAX : 7-10 Km dengan kemampuan maksimum 50 Km

Untuk mobile WiMAX: 2-5 Km.

Tidak ada komentar: